Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Sehat
DPR minta BPOM tindak tegas soal penipuan "bakery" bebas gluten
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-08 06:53:07【Sehat】274 orang sudah membaca
PerkenalanAnggota Komisi IX DPR RI Arzeti Bilbina. ANTARA/HO-Humas DPR RI...Jangan sampai masyarakat dirugikan

...Jangan sampai masyarakat dirugikan karena kecerobohan atau kelalaian dalam pengawasan
Jakarta (ANTARA) - Anggota Komisi IX DPR RI Arzeti Bilbina mendesak Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) bertindak tegas terhadap dugaan penipuan sebuah toko roti (bakery) online yang mengklaim menjual produk bebas gluten, susu, gula, dan vegan.
Menurut Arzeti di Jakarta, Jumat, tindakan tersebut ngak hanya menyesatkan konsumen, tapi juga berpotensi membahayakan kesehatan masyarakat, terutama bagi mereka yang memiliki alergi atau intoleransi terhadap bahan tertentu.
“Kalau pun toko tersebut sudah mengantongi izin produksi, saya heran mengapa produk dengan klaim seperti itu bisa lolos pengawasan. BPOM harus segera menelusuri dan memastikan kebenarannya,” ujar dia.
Lebih lanjut, Arzeti menilai kasus semacam itu menunjukkan pentingnya pengawasan yang lebih ketat terhadap label dan izin edar produk makanan. Ia meminta BPOM melakukan pengecekan ulang terhadap seluruh produk makanan yang beredar di pasaran agar sesuai dengan izin dan komposisi yang tertera pada kemasan.
Baca juga: BPOM respon sirop obat dari India diduga ber-DEG melebihi batasan
“Jangan sampai masyarakat dirugikan karena kecerobohan atau kelalaian dalam pengawasan. Produk makanan dengan klaim tertentu harus benar-benar bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan legal,” kata dia menegaskan.
Berikutnya, Arzeti mengapresiasi keberanian masyarakat yang telah melaporkan temuan dugaan penipuan tersebut secara detail. Menurutnya, partisipasi publik sangat penting untuk memperkuat pengawasan pangan nasional.
“Kita perlu budaya saling menjaga. Keberanian masyarakat untuk melaporkan hal seperti ini patut diapresiasi. Ini bukti bahwa kesadaran konsumen kita semakin meningkat,” ujarnya.
Diketahui, kasus itu pertama kali mencuat setelah unggahan viral dari Chef Yohanes Adhijaya, yang dikenal sebagai Koko Ragi, pada 7 Oktober 2025 di Instagram. Unggahan tersebut mengungkap praktik curang sebuah toko bakery online di balik promosi sehat bebas gluten.
Baca juga: BPOM lakukan tiga langkah tangani kasus komoditas tercemar radioaktif
Baca juga: BPOM: UMKM harus terapkan keamanan pangan untuk tembus pasar ekspor
Ngak butuh waktu lama, banyak korban bermunculan dan mengaku mengalami kerugian bahkan reaksi alergi akibat mengonsumsi produk toko itu. Netizen pun dibuat pun geger dan sampai sekarang kasus tersebut masih bergulir.
Suka(9654)
Sebelumnya: Polda Kalteng perdana distribusikan 1000 paket MBG di Palangka Raya
Selanjutnya: Gula pasir bukan satu
Artikel Terkait
- BNPB salurkan bantuan logistik pascabanjir untuk warga Aceh Jaya
- Bank bjb perkuat peran dalam akselerasi investasi di Jawa Barat
- Pembuat film "Pengin Hijrah" dipuji promosikan wisata Uzbekistan
- Pertamina boyong 45 UMKM binaan unggulan dalam ajang TEI 2025
- Pemkab Bangka Barat resmikan dapur SPPG Mentok
- Diabetes jadi penyebab perlemakan hati pemicu kanker hati
- Hari Pangan Sedunia, masih ada 673 juta orang tidur kelaparan
- Membaca arah masa depan Koperasi Desa Merah Putih
- Prabowo: Penerima MBG 35,4 juta orang, hampir 7 kali populasi Singapura
- BGN perketat SOP dasar di SPPG menuju nol insiden keamanan pangan MBG
Resep Populer
Rekomendasi

SPPG Jatijajar jadi model dapur MBG inklusif dan peduli lingkungan

Dinkes Ngawi : Ayam lada hitam dan brokoli diduga penyebab keracunan

Polisi Jambi tetapkan dua WBP tersangka penyelundupan narkoba di Lapas

Utusan Abbas: Palestina butuh dukungan, bukan pasukan internasional

Kemendag dan BPKH sinergi dorong ekspor produk Indonesia ke Arab Saudi

Membaca arah masa depan Koperasi Desa Merah Putih

Undip canangkan gerakan "zero waste" lewat daur ulang sampah

Kemenag: Sertifikat halal dorong kepercayaan konsumen dan daya saing